Senopati

Senopati

Sabtu, 21 Mei 2016

Makrab Senopati

Menumbuhkan Jiwa kekeluargaan dalam Pergerakan
Tri*)



Senopati (Semangat Nasionalisme Pemuda Takwa dan Beriman), korp 2015 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Humaniora Park telah sukses menyelenggarankan Malam Keakraban (MAKRAB) pada hari sabtu-minggu (12/15). Makrab yang diketuai oleh sahabat Ismail itu, berhasil menyatukan beberapa sahabat senopati. Meskipun ada beberapa sahabat senopati yang tidak menghadiri acara makrab ini, namun bisa dibilang makrab tahun ini sukses diselenggarakan di pantai depok Ad Resto.  Dibuktikan dengan beberapa apresiasi dari pengurus Rayon itu sendiri. Meskipun di awal acara, makrab senopati dibuka dengan keadaan listrik yang padam, namun mereka memanfaatkan lilin sebagai penggantinya.
Selain apresiasi dari pengurus rayon, beberapa tamu undanganpun turut menghadiri acara ini. Korp Blankon, Korp Garenk, Korp Gamelan, dan pastinya Korp Hanoman sebagai pengurus Rayon sendiri juga menghadiri acara ini. Tidak hanya itu, sahabat-sahabat dari Lintas Fakultas pun banyak yang melakukan kunjungan tersebut.
Dan yang paling istimewa adalah pembicara stadium general yang diisi oleh pembicara yang super yaitu sahabat Egi (ketua Rayon 2012)  dan sahabat Hafidz (koordinator GMPK 2014). Kedua pembicara ini berbagi pengalamannya bagaimana menyatukan sahabat-sahabat di korpnya. Bagaimana perjuangan beliau masuk di PMII dan bagaimana dalam Korp itu perlu adanya usaha dalam menyatukan korp agar tetap satu Visi. Mengingat setiap orang mempunyai gagasan masing-masing didalam kepalanya. Tentunya bukan hal yang mudah untuk menyatukan banyak gagasan menjadi satu Visi yang sama.
Bagi sahabat senopati, makrab tahun ini begitu berkesan, karena dalam perjalanan makrab kemarin ada beberapa secret event yang diadakan oleh beberapa sahabat senopati itu sendiri. Salah satu secret event yang paling bekesan adalah saat di adakannya sesi Curhat yang dipandu oleh ketua Korp (Arif Mansyah).
Sesi curhat diawali oleh pendapat sahabat Ghozali yang berisi tentang kritikan terhadap ketua Korp. “saya tidak suka dengan Arif, karena dalam kepemimpinanannya kurang tegas dan kurang otoriter”. Begitu ungkapnya. Namun dari pendapat sahabat Ghozali ini, memancing beberapa sahabat untuk mulai ikut bersuara. Salah satunya sahabat Ayik yang menampik pendapatnya Sahabat Ghozali. Menurutnya, Arif Mansyah sudah semaksimal mungkin dalam menjadi ketua korp dan menurutnya lagi bukan hal yang mudah untuk menyatukan ke 89 sahabat senopati yang mempunyai perbedaan dalam gagasannya.
Suasana pun semakin chaos saat semuanya ingin mengkritik satu sama lain. Dan puncaknya adalah saat sahabat ayik yang sedang beradu argument dengan sahabat Fhaiq ingin meninggalkan forum. Karena menurutnya forum curhat ini tidaklah penting jika tidak ada jaminan perbaikan apa-apa atas semua kritik dilontarkan. Pendapat ayik ini tidak di terima oleh sahabat Fhaiq, menurutnya sahabat Ayik ini terlalu memaksa apabila meminta adanya jaminan dari sahabat-sahabat senopati. Kemudian kericuhan itu disusul oleh beberapa emosi dari sahabat Ghozali, Hambali, Majid, serta Taufik. Namun sahabat Ayik segera mengakhirinya dengan menyanyikan lagu “darah Juang”.  Lagu mahasiswa yang satu ini memang ampuh untuk meredam konflik yang tengah terjadi. Karena lagu ini sering dinyanyikan saat terjadinya kekacauan dikalangan mahasiswa.
Setelah sesi curhat usai, divisi acara yang dikoordinasikan oleh sahabat istiqamah menyiapkan beberapa lampion untuk setiap kelompok yang telah dibagi. Setiap kelompok diharapkan untuk menulis harapan untuk senopati kedepannya.
Keesokan harinya (minggu,13/15) acara makrab senopati yang bertemakan “Menumbuhkan Jiwa Kekeluargaan Dalam Pergerakan” itu di tutup oleh senam kemudian beberapa games di pantai. Pantai depok Yogyakarta yang dipilih sebagai tempat makrab korp ini sungguh indah pemandangannya saat pagi hari. Udara segar pagi hari bersama suara ombak membuat suasana kekeluargaan didalam korp semakin terlihat. Apalagi suasana chaos yang tadi malam berhasil dilakukan oleh beberapa sahabat.
Tema yang diangkat dalam makrab senopati ini cukup bagus, mengingat rasa kekeluargaan itu memang kurang dirasakan dalam korp 2015 ini. “kedepnnya, setelah makrab ini berhasil diselenggarakan, kita harus menyatukan ke-89 sahabat senopati. Karena kita di baiat dan bersumpah menjadi kader PMII juga bersama 89 sahabat. Menurut saya, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Dan semuanya mudah saja dilakukan selama kita mau berusaha mewujudkannya”. Ungkap ketua Korp senopati (ArifMansyah). 

1 komentar: