Menumbuhkan Jiwa kekeluargaan dalam Pergerakan
Tri*)
Selain
apresiasi dari pengurus rayon, beberapa tamu undanganpun turut menghadiri acara
ini. Korp Blankon, Korp Garenk, Korp Gamelan, dan pastinya Korp Hanoman sebagai
pengurus Rayon sendiri juga menghadiri acara ini. Tidak hanya itu, sahabat-sahabat dari Lintas Fakultas pun banyak yang
melakukan kunjungan tersebut.
Dan
yang paling istimewa adalah pembicara stadium
general yang diisi oleh
pembicara yang super yaitu sahabat
Egi (ketua Rayon 2012) dan sahabat Hafidz (koordinator
GMPK 2014). Kedua pembicara ini berbagi pengalamannya bagaimana menyatukan
sahabat-sahabat di korpnya. Bagaimana perjuangan beliau masuk di PMII dan bagaimana
dalam Korp itu perlu adanya usaha dalam menyatukan korp agar tetap satu Visi.
Mengingat setiap orang mempunyai gagasan masing-masing didalam kepalanya.
Tentunya bukan hal yang mudah untuk menyatukan banyak gagasan menjadi satu Visi
yang sama.
Bagi
sahabat senopati, makrab tahun ini begitu berkesan, karena dalam perjalanan
makrab kemarin ada beberapa secret event
yang diadakan oleh beberapa sahabat senopati itu sendiri. Salah satu secret event yang paling bekesan adalah
saat di adakannya sesi Curhat yang dipandu oleh ketua Korp (Arif Mansyah).
Sesi
curhat diawali oleh pendapat sahabat Ghozali yang berisi tentang kritikan
terhadap ketua Korp. “saya tidak suka dengan Arif, karena dalam
kepemimpinanannya kurang tegas dan kurang otoriter”. Begitu ungkapnya. Namun
dari pendapat sahabat Ghozali ini, memancing beberapa sahabat untuk mulai ikut
bersuara. Salah satunya sahabat Ayik yang menampik pendapatnya Sahabat Ghozali.
Menurutnya, Arif Mansyah sudah semaksimal mungkin dalam menjadi ketua korp dan menurutnya lagi bukan hal yang mudah
untuk menyatukan ke 89 sahabat senopati yang mempunyai perbedaan dalam
gagasannya.
Suasana
pun semakin chaos
saat semuanya ingin mengkritik satu sama lain. Dan puncaknya adalah saat
sahabat ayik yang sedang beradu argument dengan sahabat Fhaiq ingin
meninggalkan forum.
Karena menurutnya forum
curhat ini tidaklah
penting jika tidak ada jaminan perbaikan apa-apa atas semua kritik dilontarkan.
Pendapat ayik ini tidak di terima oleh sahabat Fhaiq, menurutnya sahabat Ayik
ini terlalu memaksa apabila meminta adanya jaminan dari sahabat-sahabat
senopati. Kemudian kericuhan itu disusul oleh beberapa emosi dari sahabat
Ghozali, Hambali, Majid, serta Taufik. Namun sahabat Ayik segera mengakhirinya
dengan menyanyikan lagu “darah Juang”. Lagu
mahasiswa yang satu ini memang ampuh untuk meredam konflik yang tengah terjadi.
Karena lagu ini sering dinyanyikan saat terjadinya kekacauan dikalangan
mahasiswa.
Setelah
sesi curhat usai, divisi acara yang dikoordinasikan oleh sahabat istiqamah
menyiapkan beberapa lampion untuk setiap kelompok yang telah dibagi. Setiap
kelompok diharapkan untuk menulis harapan untuk senopati kedepannya.
Keesokan
harinya (minggu,13/15) acara makrab
senopati yang bertemakan “Menumbuhkan
Jiwa Kekeluargaan Dalam Pergerakan” itu di tutup
oleh senam kemudian beberapa games di pantai. Pantai depok Yogyakarta yang
dipilih sebagai tempat makrab korp ini sungguh indah pemandangannya saat pagi
hari. Udara segar pagi hari bersama suara ombak membuat suasana kekeluargaan
didalam korp semakin terlihat. Apalagi suasana chaos
yang tadi malam berhasil dilakukan oleh beberapa sahabat.
Tema
yang diangkat dalam makrab senopati ini cukup bagus, mengingat rasa
kekeluargaan itu memang kurang dirasakan dalam korp 2015 ini. “kedepnnya,
setelah makrab ini berhasil diselenggarakan, kita harus menyatukan ke-89
sahabat senopati. Karena kita di baiat dan bersumpah menjadi kader PMII juga
bersama 89 sahabat. Menurut saya, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.
Dan semuanya mudah saja dilakukan selama kita mau berusaha mewujudkannya”.
Ungkap ketua Korp senopati (ArifMansyah).
Mantap Sahabat,keingat makrab
BalasHapus