Senopati

Senopati

Sabtu, 22 Oktober 2016

Di Balik Satu Tahun SENOPATI

Foto Bersama Setelah Pemotongan tumpeng
Kemesraan Ketua Korp Dan Ketua Rayon Dalam Membangun Sinergitas
Perjalanan kami, dimulai saat kami mengikuti proses Pelatihan Kader Dasar (PKD) Oktober tahun lalu. Dari situlah kami membentuk sebuah keluarga dan bersamaan dengan itu, lahir nama SENOPATI (Semangat Nasionalisme Pemuda Taqwa dan Beriman) dengan jumlah 89 sekaligus memilih Arif Mansyah sebagai ketua korp.
Tidak ada niat apapun apalagi haus akan jabatan saat kami bergabung dibawah naungan pergerakan. Karena kami memang selalu mendapat nasihat bahwa tidak ada yang berhak sok-sok an di PMII. Yah,, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau sering di singkat PMII inilah pergerakan yang kami pilih.
Kebimbangan akan isu buruk PMII serta pilihan untuk meninggalkan perkuliahan saat menjadi mahasiswa baru menjadi kebimbangan yang berhasil kami lawan. Dan hasil paling indah dari melawan semua itu ialah bisa melahirkan berjuta cerita. Bagi kami, cerita kebersamaan ini sebuah anugerah. Bahkan kami mengira, tidak ada yang memiliki cerita kebersamaan bersama sahabat seindah cerita kami.
Senopati hanyalah sebuah nama, nama dari ikatan “keluarga” yang terbentuk setelah melalui berbagai suka dan duka. Kami pernah tertawa bersama, kami pernah menangis bersama, tapi tak ada kata perpisahan diantara kita. Karena dalam keluarga tak ada istilah “mantan”. Selamanya, sejauh apapun nanti kita akan terpisah kita akan tetap menjadi sebuah keluarga, keluarga SENOPATI.
Berjuta cerita setelah kami menjalani satu tahun proses di naungan yang akrab di sebut sebagai Rayon Humaniora Park. Bertemu dengan berbagai Korp yang terlebih dahulu berproses, terutama Korp Hanoman. Yang dengan kepengurusannya kami menjalani peran sebagai kader baru. Diajarkan berbagai peran sebagai Organistatoris, meningkatkan wacana setiap malam jum’at dalam diskusi rutinnya. Bagi yang mempunyai minat tertentu seperti kepenulisan, kajian keperempuanan dan design, kami di arahkan ke Sadewa, Aisyah dan HL. Salah satu BSOR Rayon Humaniora Park.
Diluar itu, kami belajar banyak hal dari proses ini. Membentuk berbagai kepanitiaan dan itu menjadi pelajaran tersendiri. Mulai dari awal saat kami Deklarasi, Makrab, RTAR, Raker, PKD serta kepanitiaan lain. Bahkan, kami mencoba membangun cerita dari kegiatan sendiri diluar pengurus Rayon. Salah satunya, kami biasa mengembara untuk mempererat emosional di internal Korp kami.
Deklarasi kami jalani dengan penuh semangat. Sekreatif mungkin, kami mencoba membuat gerakan yang berbeda. Membagi dua konsep deklarasi, internal dan eksternal. Untuk Internal kita mengangkat tema “1 Pohon 1000 Pengetahuan” dengan aksi menanam pohon si seluruh Fakultas kami berharap pohon yang kami tanam akan memberi makna bagi kehidupan. Makna itu pun kami bawa tidak hanya di lingkungan kampus, salah satunya berbagi sedikit rezeki kepada masyarakat sebagai aksi Deklarasi Eksternal kami.
Di lain cerita, kami juga tertawa dan menangis bersama di gelap malamnya malam keakraban. Waktu itu, tiada kata yang bisa kami ungkap selain komitmen bahwa kami ialah keluarga. Apapun yang terjadi, kita adalah keluarga. Dan sebagai mahasiswa Pergerakan kami siap untuk menjalin kesolidan dan membuat gerakan-gerakan sebagai aktivis sejati.
Sampai saat ini, kami mencoba untuk tetap menjadi kader PMII yang progresif. Tanpa di ketahui warga, kami melakukan aksi dan mengajak adik-adik di kampung Ledok Tomoho untuk bermain. Salah satu kampung yang terletak dibalik tembok megah dan Hotel mewah dengan masyarakat sekitar yang ber-mobil.
Kami mencoba mensosialisasikan bagaimana cara menyikapi kemajuan teknologi terutama Gadget. Sosialisasi bagaimana menyikapi gadget kami isi disela-sela permainan serta menggambar dengan adik-adik disana. Bernyanyi dan bisa berkumpul bersama mereka menjadi kado tersendiri dari SENOPATI tentu untuk warga Humaniora Park dan Dunia. Bahwa kami benar-benar kader yang memiliki visi misi jelas, progresif serta menjadi Aktivis sejati.

#SalamPergerakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar